Warga Blokir Akses Jalan Menuju TPA, Sampah di Kota Takengon Menumpuk

Takengon - Ratusan ton sampah menumpuk di kawasan Paya Ilang, Kecamatan Bebesen, Takengon, Aceh Tengah, imbas dari pemblokiran jalan akses menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di kawasan Mulie Jadi, Silih Nara.
Sejak beberapa hari terakhir sampah itu ditimbun menggunakan alat berat excavator di kawasan Paya Ilang. Upaya itu dilakukan Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Aceh Tengah atas hasil kesepakatan bersama dengan seluruh pihak terkait.
"Sama malam ini sudah empat malam, berarti sudah tiga hari tidak di buang ke TPA Mulie Jadi," kata Koordinator Lapangan DLHKP, Bardan, Kamis (25/5).
Menurut Bardan, sebanyak 23 unit armada kebersihan dikerahkan menyisir kota, jalan protokol, sekolah, pesantren, pasar dan Rumah Sakit untuk mengangkut sampah.
"Sebanyak 207 ton sampah terkumpul dan ditimbun dalam lubang yang sudah dikeruk agar aromanya tidak menggangu warga sekitar," ujarnya.
Menurut Bardan, penimbunan tersebut dinilai mampu mengatasi polemik sampah yang saat ini terjadi di Kota Takengon. Namun demikian, sebutnya, penimbunan sampah di kawasan Pasar Ilang itu hanya bersifat sementara sembari menunggu penyelesaian akses menuju TPA Mulie Jadi yang diblokir warga.
"Jika besok sudah mendapat titik terang, maka polemik ini selesai. Kalau belum maka harus cari alternatif lain," kata Bardan.
Diketahui, warga memblokir jalan menuju TPA sehingga sampah menumpuk dan tidak dapat dibuang hingga mencapai ratusan ton.
Pemblokiran itu, kata Bardan, belum terealisasinya janji Pemkab Aceh Tengah terkait permasalah sampah di lokasi TPA Genting, Kampung Mulie Jadi yang sudah menumpuk.
"Semoga persoalan itu cepat ada solusi, sehingga sampah - sampah di Kota Takengon tidak menumpuk hingga ratusan ton," pungkasnya.
Komentar