Angka Stunting di Aceh Tengah Hanya Turun 329 dari Total 1.339 Jiwa Selama Setahun

Takengon - Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menyebut angka stunting di daerah tersebut terjadi penurunan pada tahun 2023 jika dibandingkan tahun 2022. Pada tahun 2022 angka stunting di Aceh Tengah mencapai 1.339 jiwa dengan persentase prevelansi 8,57 persen.
"Alhamdulillah untuk tahun 2023 berkurang menjadi 1.010 balita stunting dengan prevelansi stunting 6,63 persen," kata Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Porkopim) Aceh Tengah, Rahmad Hidayat, Jumat (8/12) malam.
Artinya, pada tahun 2023 terjadi penurunan sebanyak 329 jiwa jika dibandingkan angka stunting tahun 2022.
Rahmad menyampaikan hal tersebut menyikapi tudingan yang dilayangkan salah satu aktivis di Gayo, Badri Linge, yang menyebut Pj Bupati Aceh Tengah telah melakukan pembohongan publik terkait angka stunting dan inflasi.
Rahmad turut membandingkan angka balita stunting di Kecamatan Linge pada tahun 2022 dengan 2023.
"Untuk Kecamatan Linge sendiri, balita stunting pada tahun 2022 berjumlah 139, tertinggi kedua dari kecamatan lain yang ada di Aceh Tengah, dan alhamdulillah-nya dapat ditekan menjadi 104 balita stunting di tahun 2023. Data ini kita pantau melalui e-PPGBM Kementerian Kesehatan," kata Rahmad Hidayat kepada HabaAceh.id.
E-PPGBM yang dimaksud Rahmad merupakan sistem elektonik pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat, yang memuat data hasil pengukuran dan pelaporan gizi yang dientri setiap bulan oleh pengelola gizi di tiap-tiap puskesmas.
Dia mengatakan Pemkab Aceh Tengah terus melakukan intervensi gizi spesifik dan sensitif untuk percepatan penanganan stunting. Intervensi tersebut menurutnya, turut melibatkan organisasi perangkat daerah dan juga masyarakat.
"Jadi bukan hanya pemerintah yang hadir untuk penanganan stunting ini, akan tetapi melibatkan semua pihak. Tentunya dukungan masyarakat dan keluarga yang menjadi peran penting dalam menyelamatkan generasi bangsa terhadap ancaman stunting," kata Rahmad.
Sebelumnya diberitakan, Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tengah, T. Mirzuan, diduga melakukan pembohongan publik terkait penurunan angka stunting dan inflasi. Hal tersebut disampaikan oleh seorang aktivis di dataran tinggi Gayo, Badri Linge, yang bahkan menduga T. Mirzuan memanipulasi data dalam rangka evaluasi di Kementerian Dalam Negeri agar dianggap bagus dalam menjalankan tugas di Aceh Tengah.
"Dari analisa di lapangan, angka stunting masih cenderung meningkat bahkan masih ada yang belum teratasi, misal di Kecamatan Linge, tepatnya di Kampung Lumut, terdapat sebelas anak bahkan masih mengalami gizi buruk," kata Badri Linge kepada HabaAceh.id, Jumat (8/12).
Badri turut mempertanyakan apakah organisasi perangkat daerah (OPD) ikut terlibat dalam penyajian data-data inflasi dan stunting di Aceh Tengah tersebut.
Komentar